Pada saat hamil,
status gizi seseorang penting diperhatikan mengingat pengaruhnya terhadap
kesehatan saat hamil dan terhadap tumbuh kembang janin. Status gizi dapat
dilihat dari tiga hal, yaitu:
a. a. Berat badan
Untuk
melihat status gizi dari berat badan pada saat hamil adalah dengan melihat
pertambahannya setiap bulan. Idealnya memang bila pertambahan disesuaikan
dengan berat ibu sebelum hamil, apakah termasuk kurus, normal atau gemuk. Namun
yang penting ibu hamil harus menunjukkan peningkatan berat badan.
b.
Ukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA)
Selama ini ukuran LILA seringkali
diabaikan. Padahal ini salah satu indikator status gizi ibu hamil baik atau
tidak. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm. Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini
berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR.
Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko
kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak.
Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur
sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari
23,5 cm. ApabilaLILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya
kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR
c. c. Kadar Hb
Dalam
keadaan tidak hamil, 70 % wanita mengalami kekurangan Hemoglobin (Hb). Hal ini
karena metabolisme tubuh wanita dan asupan zat besi yang kurang. Salah satu
indikator status gizi yang baik bila kebutuhan zat besi yang meningkat saat
hamil dapat terpenuhi. Ibu dikatakan anemia jika Hb < 10 gr%.
(Yozardi,2006:28)
sumber: Dini, Yozardi, 2006, Gizi Ibu Hamil Agar Anak Cerdas, Edisi 1, Cetakan 1, Batavia
Press, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar