Minggu, 06 Oktober 2013

Menilai Status Gizi Ibu Hamil


Pada saat hamil, status gizi seseorang penting diperhatikan mengingat pengaruhnya terhadap kesehatan saat hamil dan terhadap tumbuh kembang janin. Status gizi dapat dilihat dari tiga hal, yaitu:
a.                   a.                     Berat badan
Untuk melihat status gizi dari berat badan pada saat hamil adalah dengan melihat pertambahannya setiap bulan. Idealnya memang bila pertambahan disesuaikan dengan berat ibu sebelum hamil, apakah termasuk kurus, normal atau gemuk. Namun yang penting ibu hamil harus menunjukkan peningkatan berat badan.
b.                  Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Selama ini ukuran LILA seringkali diabaikan. Padahal ini salah satu indikator status gizi ibu hamil baik atau tidak. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm. Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. ApabilaLILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR
c.                 c.                       Kadar Hb
Dalam keadaan tidak hamil, 70 % wanita mengalami kekurangan Hemoglobin (Hb). Hal ini karena metabolisme tubuh wanita dan asupan zat besi yang kurang. Salah satu indikator status gizi yang baik bila kebutuhan zat besi yang meningkat saat hamil dapat terpenuhi. Ibu dikatakan anemia jika Hb < 10 gr%.

(Yozardi,2006:28)

sumber: Dini, Yozardi, 2006, Gizi Ibu Hamil Agar Anak Cerdas, Edisi 1, Cetakan 1, Batavia Press, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar