1.
Pengertian
Neonatus
adalah usia bayi 0 hari sampai 28 hari (Soetyningsih, 2005)
Neonatus
adalah bayi baru lahir sampai usia 1 bulan (Hasan, 2000)
Asuhan
pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam
pertama setelah kelahiran (Saifuddin, 2010)
2.
Macam-macam Neonatus
a.
Neonatus Dini adalah 0 hari sampai
7 hari.
b.
Neonatus Lanjut adalah 8 hari
sampai 28 hari.
(Soetyningsih, 2005)
3.
Perubahan Masa Transisi Neonatus
Menurut
Varney (2006), periode transisi adalah waktu ketika bayi menjadi stabil dan
menyesuaikan diri dengan kemandirian ekstrauteri. Dibagi tiga yaitu :
a.
Tahap I
Periode Reaktifitas pertama dimulai pada
saat bayi lahir dan berlangsung selama 30 menit. Bayi terjaga dengan mata
terbuka, bayi mungkin menangis, terkejut dan mencari puting susu
. Membiarkan
ibu menggendong bayi, membantu proses pengenalan pada periode ini.
b.
Tahap II
Berlangsung sekitar 30 menit sampai
setelah 2 jam kelahiran bayi. Frekuensi jantung bayi baru lahir menurun hingga
< 140 kali per menit. Frekuensi pernapasan lebih lambat dan tenang. Bising
usus ada kemudian berkurang. Bayi berada pada tahap tidur nyenyak.
c.
Tahap III
Periode reaktifitas kedua sekitar 2 jam
sampai 6 jam setelah kelahiran. Frekuensi jantung labil dan perubahan warna
terjadi dengan cepat. Bayi baru lahir mungkin tertarik untuk makan dan harus
didorong untuk menyusu.
4.
Tujuan Utama Perawatan Bayi Baru
Lahir
a.
Membersihkan jalan nafas.
b.
Memotong dan merawat tali pusat.
c.
Mempertahankan suhu tubuh bayi.
d.
Identifikasi.
e.
Pencegahan infeksi.
(Saifuddin, 2010)
5.
Penanganan Bayi Baru Lahir
a.
Membersihkan jalan nafas
Sebagian besar bayi akan menangis atau
bernapas secara spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir. Segera setelah
melahirkan badan bayi :
-
Sambil secara cepat menilai
pernapasan, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu.
-
Dengan kain bersih dan kering, lap
darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan udara terhalang. Periksa
ulang pernapasan bayi.
-
Bila bayi menangis atau bernapas,
biarkan bayi tersebut dengan ibunya.
-
Bila bayi tidak bernapas dalam 30
detik, cari bantuan dan mulai langkah-langkah resusitasi.
(Saifuddin, 2010)
b.
Memotong dan merawat tali pusat
-
Potong tali pusat kurang lebih 2-3
cm dari pusat bayi ikat dengan ikat tali pusat atau umbilikal klem kemudian
bungkus dengan kasa steril.
-
Periksa tali pusat setiap 15
menit, apabila terjadi perdarahan lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat.
(Saifuddin, 2010)
c.
Mempertahankan suhu bayi
-
Pastikan bayi tetap hangat,
bungkus bayi dengan selimut dan kepala telah terlindung dengan baik untuk mencegah
keluarnya panas tubuh.
-
Hindari memandikan bayi sedikitnya
6 jam dan hanya setelah itu jika tidak terdapat masalah dan suhu 36,5 0C
atau lebih.
-
Bayi kehilangan panas melalui 4
cara, yaitu konduksi (benda-benda padat yang kontak kulit dengan bayi), konveksi
(pendinginan melalui udara di sekitar bayi), evaporasi (kehilangan panas
melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah), dan radiasi (melaui benda
padat yang dekat dengan bayi yang tidak kontak secara langsung).
(Sarwono, 2008)
d.
Identifikasi
Alat pengenal perlu dipasang pasca
persalinan sampai waktu bayi dipulangkan. Pada alat identifikasi harus
tercantum nama (bayi atau ibunya), tanggal lahir, no bayi, jenis kelamin, unit.
Ukurlah BBL, PBL dan catat dalam rekam medis.
(Saifuddin, 2010)
e.
Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan
karena defisiensi vit K diberikan vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 sampai
1 mg IM.
(Saifuddin, 2010)
f.
Perawatan Mata
Obat mata eritromisin 0,5% atau
tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual).
(Saifuddin, 2010)
6.
Beberapa Hari Pertama Setelah Bayi
Lahir
a.
Makan
Bayi mungkin akan merasa lapar setiap
2-4 jam. Untuk mengatasinya bangunkan bayi untuk diberi makan 3-4 jam disaat
ibu terbangun. Bayi hanya memerlukan ASI pada 6 bulan pertama. Sendawakan bayi
setiap kali selesai menyusui.
b.
Tidur
Bayi memerlukan waktu yang banyak untuk
tidur. Untuk membuat bayi tidur, cipatakan lingkungan yang nyaman dan mnimalkan
gangguan.
c.
Defekasi
Bayi memiliki feses yang lengket hitam
kehijauan pada 2 hari pertama. Ini disebut mekonium. Feses bayi dengan ASI akan
berwarna kuning keemasan, lunak dan tampak seperti biji. Bayi akan BAB 1-4 kali
dalam sehari. Jika bayi belum BAB dalam 2 hari hubungi dokter.
d.
Berkemih
Bayi akan berkemih sedikitnya 4-5 kali
dalam sehari. Memakai popok kain pada bayi akan lebih baik.
e.
Perawatan Kulit
Memandikan bayi dengan sabun, lepasnya tali
pusat akan terjadi 1-2 minggu. Hindari pemakaian bedak untuk menghindari
iritasi popok.
(Varney,
2001)
7.
Tanda Bahaya Pada Bayi
Segera
hubungi dokter atau petugas kesehatan jika bayi :
a.
Bayi tampak lemah, tidak mau
menyusu, bertingkah laku tidak wajar.
b.
Bayi tidak berkemih dalam 24 jam
pertama.
c.
Bayi tidak defekasi dalam 48 jam
pertama.
d.
Tali pusat berbau busuk atau
terdapat pus yang keluar.
e.
Suhu bayi < 36 0C
atau di atas 37 0C diukur di ketiak.
f.
Bagian putih pada mata berubah
menjadi kuning dan warna kulit berubah menjadi kuning.
(Varney, 2001)
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,
Rusepno dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: Infomedika
Saifuddin,
Bari. 2010. Buku Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP
Sarwono.
2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP
Varney,
Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 2. Jakarta: EGC
Varney,
Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta:
EGC
Soetyningsih.
2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar