Menurut weni (2010) faktor-faktor
yang mempengaruhi kebutuhan gizi janin antara lain:
1. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang
mempunyai gen dengan struktur tebal
lemak yang lebih besar maka anak juga akan memiliki genetik yang sama. Sehingga
tidak heran apabila ada orang tua yang gemuk maka keturunannya juga gemuk. Hal
ini tentunya berbeda sekali dengan anak yang memiliki orang tua dengan berat
badan yang normal atau kurus. Fakta ini akan memberikan pemikiran bahwa
kebutuhan gizi janin pada masing- masing janin itu akan berbeda-beda.
2. Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam
makanan, sangat mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam menyusun
bagian organ janin sangat tergantung ketersidaan zat nutrisi pembangun yang
dikonsumsi ibu selama hamil. Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu
maka peluang timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu,
pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi karbohidrat , protein nabati dan hewani,
lemak, mineral, vitamin, dan cairan. Semua zat gizi tersebut digunakan untuk
perkembangan janin terutama 3 bulan pertama dengan urutan tahapan otak,
jantung, dan tungkai.
3. Gaya
hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar
akan mengakibatkan kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan
gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri apabila makanan
dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi terutama jika ibu tersebut dalam
kondisi mengandung maka dapat menjadi 2x lipat dari kondisi biasanya.
4. Kondisi
kesehatan ibu
Seorang ibu yang sakit, keinginan untuk
makan dan minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti oleh
janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin. Hal ini tidak lain
karena makanan, darah, nafas dan semua yang dimiliki oleh ibu tersambung dengan
janinnya.
5. Lingkungan
Lingkungan diluar ibu dengan keanekaragaman bahan makan yang
berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga. Apabila kita lihat,
jenis makanan serat yang ada di Amerika, Jepang dan negara maju lainnya yang
biasanya lebih suka dengan makanan yang mentah tentunya gizinya akan berbeda
dengan negara berkembang seperti di Indonesia yang kaya akan bahan makanan
nabati.
Sumber : Kristiyanasari,Weni, 201, Gizi Ibu
Hamil, Cetakan 1, Nuha Medika, Bantul.