Rabu, 18 Juni 2014

Cerita ikan

Pernah mendengar suara ikan? Jika anda pernah mendengarnya anda salah satu orang yang beruntung. Saya?? Saya adalah orang yang beruntung. Anda juga ingin mendengar?? Oh tidak, jangan. Jika anda ingin mendengar carilah ikan anda sendiri, sentuh hatinya. Makan dia akan memperdengarkan suara indahnya kepada anda. Candu?? Ya, anda akan sangat candu. Saya? Hahaha, saya sangat candu. Hei, jangan mendekat dengan ikan saya, tak apalah jika anda sekedar ingin melihat, tapi jangan sampai ingin memiliki. Egois?? Ini bukan egois, tetapi menjaga yang telah menjadi milik saya, harus saya rawat, harus saya jaga dan harus saya perhatikan. Hei ikan, lihat saya. Saya disini, kamu milikku, dan saya adalah milikmu. (catatan rumput buat si ikan dari si kambing)

Kamis, 12 Juni 2014

Hai anak B, sudah tidur ya? Hah, kamu ini, menyebalkan. Tapi saya suka. Kamu ini, sudah berkali - kali pergi, tapi kamu kembali. Kamu ini ceplos ceplos, kamu cuek. Dan iya. Cuma kamu ya cuma kamu. Yang sekarang membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Telinga dan tangan segera merespon cepat ketika hape lumpia berbunyi. Berharap ada tulisan " message from mas dit" hahaha. Saya selalu tidak suka jika kamu mempermasalahkan masa lalu saya, karena saya sekarang sama kamu. Ya sama kamu. Gak perlu liat kebelakang, merasa bersalah. Merasa kamu gak lebih baik dari sebelumnya. Saya yang memilih dan saya tau mana yang terbaik buat saya. Ya kamu. Hemmm, dan sekarang saya candu dengan suaramu. Sial. Haha. Ikan berbulu kambing ^^

Proud to be midwife

Selamat pagi blogger, kali ini saya menyapa kalian semua di kamis dini hari Selamat datang beberapa pasang mata baru yg sedang menikmati tulisan tidak penting ini, terima kasih sudah menyempatkan waktu sejenak untuk sekedar membaca tulisan ini. Banyak hal yg terjadi akhir2 ini. Tapi terlalu penuh jika saya harus tulis semua, atau anda akan merasa risih dan berkata dalam hati. Semua kok di ceritakan tapi saya tidak memaksa anda untuk membaca. Saya ingin menceritakan untuk pertama kalinya saya merasa bangga menjadi bidan. Kejadian ini sudah terjadi hmpir sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 2 mei 2014. Sangat lama ya :D baru sempat menulis. Karena belakangan ini perhatian saya teralihkan oleh seseorang bergolongan darah "B". Membuat saya berhenti memantau timeline twitter, Facebook, dan baru sempat menulis ini. saya anak A belajar menjadi anak B yg semuanya harus di ungkapkan. Dan saya suka :D. Well, dy pergi datang pergi datang. cobalah untuk stay with me. 😊 Lanjut kecerita, saya yg setelah lulus sempat bekerja dipuskesmas selama 3 bulan kemudian pindah kerumah sakit dan bekerja disana hampir 4 bulan ini. Tanggal 2 mei pagi ketika saya akan berangkat dinas pagi, seorang ibu datang kerumah. Ada yang ingin melahirkan. Pada saat itu, bidan desa sedang pulang kampung. Antara bingung akan berangkat, akhirnya saya sempatkan untuk memeriksa sebentar, apalagi saya tidak memiliki sama sekali alat2 untuk menolong persalinan. Yang ada hanya alat heacting set. Tak disangka setelah saya periksa, ibu itu telah buka lengkap, yaps buka 10. Saya bingung kalang kabut. Posisi dimana tidak ada kendaraan mobil (rumah saya desa, jalan aspal rusak bisa dikatakan makadam) mau berangkat kerja tapi tidak mungkin saya meninggalkan ibu ini. Saya telpon teman saya, mengatakan tidak bisa. Dibawa ke tempat bidan dengan sepeda motor sangat tidak mungkin. Setelah beberapa saat bingung, tiba2 kepala bayi sudah kroning, kemudian bayi lahir. Dengan tanpa bantuan alat apapun saya membantu menolong persalinan dan mengeluarkan ari2. Satu keyakinan saya, Allah pasti menolong orang yang berniat baik. Dan Alhamdulillah persalinan berjalan lancar. Tanpa bantuan alat apapun :) hanya kedua tangan saya ( ada gunting heacting untuk memotong talpus). Bayi mungil itu, oleh orang tuanya dipasrahkan ke saya untuk di beri nama. Dan kalian tau? Saya beri nama bayi itu "Putri Alya Fakhira" :)

Selasa, 29 April 2014

Cerpen - Hujan

Sore ini hujan lagi lagi mengguyur, beberapa hari ini tak ada sedikitpun jeda untuk menikmati matahari di sore hari.Secangkir teh yang belum ku sentuh sejak tadi, masih panas. Aku suka hujan, ya suka. Tetes air dari langit, bau tanah yg basah, udara sejuk tentunya. Bermain hujan mampu menyamarkan air mata yang menetes, berteriak keras, meloncat dan bermain air. Semuanya aku suka. Ya walaupun setelah itu terkadang aku harus menderita demam. Tapi tak masalah. Air hujan ini mampu mendinginkan, hati yang sedang panas, otak yang mendidih. Tapi kali ini aku tidak bermain hujan lagi, cukup memandangi air yang menetes dari langit tetes demi tetes. Dulu, kita sering bermain hujan, bersama. Dingin, memang dingin tapi itu mengasyikkan. Apalagi jika bermain denganmu. Aku tertawa mengingat hal tersebut. Kita bertemu tepat di saat bulan pertama musim penghujan. Otomatis saat kita bertemu selalu terkendala hujan. Agak menjengkelkan, tapi aku suka. Karena aku bisa melihatmu. Beberapa musim penghujan telah kita lewati bersama. Tertawa saat hujan, marah saat hujan, jalan2 saat hujan. Itu lucu jika di ingat saat ini. Betapa kekanak-kanakan aku dulu. Masih ingat, sebelum kita benar benar bersama. Aku bersikeras bahwa aku bukan wanita baik, aku adalah wanita jahat. Kamu hanya tertawa, lalu pergi. Besoknya kamu datang lagi. Jawabanku tetap sama, dan kelakuanmu tetap seperti kemarin. Esok harinya lagi, kamu memberikanku sebuah buku, didalamnya terdapat beberapa kata, membuat aku berpikir sejenak. Apa salahnya mencoba, mungkin kamu bisa membuat aku berubah. Dan cerita itu dimulai. Sekarang kamu telah pergi, membiarkan aku menikmati hujan ini sendiri. Dan kamu selalu saja nakal. Membuat aku rindu. Apalagi saat hujan turun. Rinduku selalu berlebih terhadapmu. Tapi bukankah aplikasi rindu yg paling indah adalah doa. Ya, aku berdoa untukmu disini, karena aku rindu padamu. Tangan mungil memelukku dari belakang. "mbah uti, jangan ngelamun terus, sini anin temenin ya" Aku tersenyum, bocah cantik dan manis ini duduk dipangkuanku, menemaniku menikmati hujan sambil berceloteh ria tentang sekolahnya siang tadi. ----------------

Kamis, 13 Maret 2014

Akar tiga

Saya lupa membaca atau mendengar puisi ini dari buku atau film apa. Tapi saya sangat menyukai puisi ini. Seperti ini isinya: Aku takut akan selalu menjadi angka kesepian seperti akar tiga. Hanya tiga yang kumiliki. Kenapa harus kusembunyikan tiga-ku dibawah tanda akar kuadrat yang kejam. Ku harap aku angka sembilan. Karena sembilan dapat mengalahkannya hanya dengan aritmetik sederhana. Aku tahu takkan melihat matahari seperti 1,7321. Seperti kenyataanku, bilangan irasional yang menyedihkan. Ketika, hey, apakah ini yang kulihat? Sebuah akar tiga yang lain. Yang menari mendekatiku. Bersama kita saling mengalikan. Membentuk angka yang kita inginkan. Bersatu menjadi bilangan bulat. Kita mendobrak ikatan abadi dengan ayunan tongkat sihir. Tanda akar kuadrat kami terlepas. Dan cinta untukku telah kembali. :)

Sabtu, 22 Februari 2014

Namanya "habibah."

Ini cerita soal adik saya yang telah beranjak remaja. Sekarang umurnya sudah 14 tahun, kelas 2 SMP. Sebagai kakak, saya tentunya merasa bahwa saya sudah semakin berumur saja. Bayangkan saja, dulu adik saya masih saya gendong kemana mana, saya kibulin dengan menukar uang 3 ribu dengan 10 rbu. Lha kok tiba2 sekarang sudah ngerti soal cinta. Kali ini saya tidak akan membahas tentang kegalauan saya yang merasa semakin menua. Kali ini saya akan membahas rasanya melihat adik yang sudah beranjak remaja. Hal pertama. Berhubung saya dan adik saya tidak terlalu dekat secara emosional, lebih sering berantemnya daripada alurnya. Jadi gak pernah ada sesi curhat. Hal ganjil yang pertama kali saya temuin adalah sudah punya rasa malu. Jadi sekarang kalo mandi itu pintu ditutup bahkan dikunci (dulu kalo mandi pintu kamar mandi selalu dibuka lebar2) Hal kedua. Uda perduli sama penampilan gtu. Pake celana di kedodorin sampe kebawah, rambut di model macem2 dan agak "alay" Ketiga. Nah ini, hapenya mulai di umpetin, inbox selalu kosong. Hahaha.. Pernah saya kepoin tuh hape, eh, ada sms dari cewek bernama "SUSI" bukan pacar, tapi kayae pdkt gtu. Ketawa ngakak baca smsz, perhatian gtu dengan gaya sms yang tentunya alay banget. Hurufnya besar kecil hak karuan, pake angka2 gtu. Nulis iya bisa jadi eaacchhh.. (mngkin dulu saya seperti itu) Nah, tapi waktu saya interogasi, dia bilang begini. "aku ndk punya pacar mbk, tapi gini2 banyak yang ngejar. Saya jomblo, tapi bukan berarti gak laku. Beda sama mbk". Kata2 yg belakang ini agak nohom gimana gtu.berhubung saya gak kalah. Saya Bales " eh, jangan salah. Pacar mbk e ini banyak. Ada 12. Itu aja banyak yang aku tolak2." hahahha.. Ngarangnya kebangeten ya. Dan yang terbaru nih, nama susi sudah menghilang dan berganti dengan "habiba." papa dan aku ini semangat 45 ngepoin sms ya (waktu adekku uda tidur). Nah ini salah satu isi sms ya :"iYah chay, Gpp qt enGgak pLang bReng. Nanti takutnYa aD yG taUh kalo qt PcRan" . Aq agak ketawa dan gimana gitu. Membuat saya berpikir. Apa dulu waktu saya SMP dan SMA gaya sms saja se alay ini juga??????? Hahahaha Cukup sekian dan terima kasihhh

Selasa, 11 Februari 2014

Malaikat kecil

Malaikat malaikat kecil itu selalu membuat aku tersenyum. Lupa bahwa aku memiliki masalah, lupa bahwa hidup ini tak selalu indah. Menatap mereka setiap hari membuat perasaan yang awalnya jelek bisa naik beberapa level menjadi baik. Ya, senyum mereka. Senyum mereka dalam tidur, senyum yang sungguh tulus. Susah sekali ditemukan pada orang dewasa saat ini. Senyum dalam keadaan tertidur. Mungkin mereka sedang bermimpi indah, bermimpi berada di surga, bermain dengan malaikat malaikat kecil yang lain, tertawa dan bahagia. Ya walau seringkali bukan senyum yang aku temui, tapi tangisan. Menangis karena lapar, menangis karena merasa tidak nyaman. Tapi tangisan mereka berbeda. Berbeda dari tangisan orang dewasa. Yang menangis karena masalah hidup, menangis karena tak pandai bersyukur, menangis karena apa saja. Malaikat kecil itu menangis, tapi tangisan mereka berbeda, sangat berbeda. Pernah membaca suatu cerita, bahwa malaikat malaikat kecil itu protes kepada tuhan kenapa mereka harus dibawa ke dunia, ketempat yang menurut mereka berbeda dari dunia mereka, jauh berbeda. Tapi tuhan mereka menjawab, bahwa akan ada seorang ibu yang akan mendampingi mereka di dunia nanti. Tidak semua malaikat itu lahir dengan kesehatan yang sempurna, beberapa harus merasakan berkali-kali tusukan jarum, selang yang membelit tubuh disana sini, bunyi alat yang tidak berhenti. Aku yang melihatnya saja miris, kasihan. Siang ini saya melihat, malaikat itu kembali datang, malaikat itu kembali terbelit oleh alat dan selang selang penunjang kehidupan. Miris dan sedih. Sedih ketika melihat sang ibu melihat malaikat kecilnya harus merasakan hal seperti itu, bunyi alat yang silih berganti, tetesan cairan medis yang mengalir. Ibu itu menangis, menangis sedih sekali. Aku yang mendampinginya saja tidak sanggup. Ya Allah, jika nanti Allah memberikan salah satu malaikatMu kepadaku, aku memohon jauhkanlah malaikat kecilku dari berbagai macam alat ini, aku ingin melihatnya tersenyum. Tersenyum yang tulus. Jika perlu tertawa bahagia. Saya merasa tidak kuat untuk melihat malaikat kecil yang Engkau titipkan kepadaku mengenal suara alat dan selang selang ini. Berilah malaikat kecilku nanti kesehatan agar aku bisa melihatnya tersenyum dalam tidur setiap saat. Amin Satu lagi Ya Allah, Malaikat malaikat kecil ini, semoga Engkau beri kesembuhan. Bukankah setiap penyakit yang engkau turunkan selalu ada obatnya. Saya berusaha membantu, tapi semuanya yang mampu menyembuhkan adalah Engkau. Aku ingin melihat mereka tersenyum. Senyum yang mendamaikan hati. Senyum yang mendamaikan hati kedua orang tua mereka :)

Minggu, 09 Februari 2014

Sunday

Selamat pagi dunia, selamat pagi beberapa pasang mata yang sempat membaca tulisan saya di minggu pagi kali ini. Selamat pagi suamiku, yg hari ini masih dirahasiakan keberadaannya oleh Allah SWT. Semoga kamu selalu berada dalam lindunganNya. Well, kali ini saya tidak akan menggalau ria soal cinta saya yang sudah bertepuk sebelah kaki #hiks.. Kali ini saya akan mencoba membahas hal lain. Perihal dunia kerja. Ya walaupun itu dunia kerja saya. Untuk beberapa pasang mata yang membaca tulisan ini merasa suka, lucu atau malah risih ya gpp lah. Saya tidak menyuruh anda membaca tulisan saya ini.,tapi kalo mau di baca ya monggo. Hehehe Selanjutnya, kembali ke topik awal. Dunia kerjaaaa... Banyak orang mengatakan kuliah lebih nyaman dibanding kerja,Saya setuju. SMA lebih enak dari kuliah, saya setuju. SMP lebih enak dari SMA, saya setuju. SD lebih sip dari SMP, saya setuju. TK lebih oke dari SD, saya setuju juga (cukup sampai TK, karena waktu saya kecil sepertinya belum ada PAUD, hehe) Dari untaian kata yang amat panjang itu, intinya seseorang itu gak suka sama perubahan. Itu menurut saya. Karena, kalo SD mau ke SMP pasti berubah, dari gurunya, cara belajarnya, sistemnya, dll. Ini agak melenceng ya. Hahaha Balik lagi, dunia kerja itu lebih keras dari kuliah. Itu menurut pengamatan saya selama 3 bulan ini bekerja (sok banget buat tulisan ini, seperti uda pengalaman aja.padahal kerjanya dapet uang cuma cukup ganti bensin aja. haha) Why? Karena yang dicari itu money, jabatan, dan muka di atasan. Ya walaupun gak semuanya seperti itu. Pasti ada yang bekerja memang dari hati, tulus, ikhlas (like me.haha) Nah, ditempat saya bekerja ini, saya adalah satu2nya fresh graduate. Dan saya orang yang tidak suka di remehkan. Susah ya. Tapi ya begini. Beginilah nasib sang junior, jadi ditempat baru saya bekerja ini serasa jadi mahasiswa praktek lagi T.T Padahal saya uda bekerja statusnya.hiks. Tapi berhubung saya orang yg tidak suka diremehkan. Saya bertekad kuat harus maju O_O minimal nanti saya harus menjadi KaRu (read:kepala ruang) amin. Sebenarnya saya ingin menceritakan partner kerja saya, tapi setelah saya pikir kok bisa menjurus ke hal yg tidak baik maka dengan tegas saya katakan bahwa partner saya semuanya "baik" Semoga dan semoga selama bekerja ini selalu di ridhai oleh Allah dan selalu dilindungi olehNya. Amin ^.^ Oke, selamat bersantai dan liburan untuk yang sedang berlibur, dan selamat bekerja bagi yang bekerja pada hari minggu ini. Semoga hari ini lebih baik dan bermanfaat dari hari sebelumnya

Rabu, 29 Januari 2014

Galau terakhir

Melihat begitu banyaknya pos galau saya, semoga ini yang terakhir. Hahahahaha. Teman saya bilang ngepoin mantan itu harus sedia tisu, mencoba sedikit banget gak ngepoin mantan. Eh tapi kok banyak sumber dari mana mana. Mantanmu uda punya pacar baru (nangis) mantanmu uda gak bakalan mau balikan lagi sama kamu (nangis) mantanmu uda hapus semua soal kamu (nangis) Mau ketawa tapi juga mau nangis, haahahahaha.. Namanya juga galau. Gelisah antara lanjut mengharap apa udahan aja. Tapi kalo seperti statemen di atas dari sumber sumber yg telah mengatakan seperti itu sepertinya saya harus mulai menyerah. Tidak ada yang ketiga uda. Karena jawabannya uda gitu. Mungkin bukan yang terbaik, mungkin kesalahanku terlalu besar. Mungkin hanya pantas dijadikan pacar saja, bukan suami. Kenapa bukan suami? Suami itu entar jadi gantinya orang tua, yg bakalan didik istri. Kalo istri bikin kesalahan terus ditinggal berarti menurut saya bukan suami yg baik. Sebab, senakal2nya anak orang tua pasti marah, dipukul, dibentak. Tapi gak bakalan ninggalin. Tetep di didik, tetep di ingetin dan tetep sayang. Semoga doa orang - orang yg selama ini mendoakan kebaikan untuk saya, di kabulkan oleh Allah, Amin ya Allah..

Selasa, 28 Januari 2014

Beratnya jadi wanita

Hai.. Selamat pagi kota malang, Pagi yang cerahh.. Hai.. Selamat pagi kota probolinggo, Pagi yang indah.. Tulisan ini saya ketik dalam perjalanan malang menuju probolinggo. Hahaha, kenapa judulnya berat menjadi wanita. Beberapa hari tinggal dimalang semua pertanyaan hampir sama. Pertanyaan apa?? #Hari pertama. Menjadi panitia seminar bertempat di Rumah Sakit Saiful Anwar. Ketemu temen2 panitia lain, yahh.. Pertanyaan pertama. Uda gak single meg? #jleb (sebenarnya mereka pake kata jomblo bukan single, tapi lebih saya perhalus disini) Ketemu panitia yg masih adik tingkat. Tante tante umur berapa udah ya ?? #jleb Ketemu panitia baik hati. Uda kerja dimana? ( lumayan bisa dijawab dengan lega. Hahaha) #Hari ke-2 Nemenin sahabat saya perawatan prewed (dapat gratisan perawatan juga.hehehe) Ketemu sama mbk2 salon. Asli mana mbk?| probolinggo | kemalang ngapain mbk? | nemenin temen mau nikah. | owh.. Mbknya kapan? | belum tau| emang uda umur berapa mbk? | ** | Owh, sma dengan saya ya mbk, saya udah punya anak 1 | #jleb, muka sok bego. Owhh.. Hehehe.. Hebat ya mbk. #hari ke-3 Pulang, omong2an sama pak supir angkot. Sama kayak percakapan mbk2 salon diatas. Dan menerima pesan terakhir. " gtu mbk, kalo cewek emang nggu, tapi ya jangan terpaku sama pekerjaan, jodoh itu juga harus diperjuangkan. Hati2 malah entar nikahnya lama lho" Sebelum turun, " cepetan nikah udah mbk," #jleb ketawa geje Dan inti dari hal diatas, beratnya jadi wanita yg uda lulus kuliah dan masih single. Tapi sebenarnya saya bahagia, karena memang intinya menikah itu gak boleh asal. Harus mencari pasangan yg bisa sewaktu2 menjadi teman, sahabat, dan orangtua sekaligus. Menikmati hidup yang ada dulu. Ingat kata2 pak sudjiwo tedjo. "menikah itu nasib, mencintai itu takdir" Yg masih galau, "nikmatin hidupmu, masih banyak sumber bahagia yg lain yg ada disekitarmu yg tidak kamu sadari" See you

Beratnya jadi wanita

Hai.. Selamat pagi kota malang, Pagi yang cerahh.. Hai.. Selamat pagi kota probolinggo, Pagi yang indah.. Tulisan ini saya ketik dalam perjalanan malang menuju probolinggo. Hahaha, kenapa judulnya berat menjadi wanita. Beberapa hari tinggal dimalang semua pertanyaan hampir sama. Pertanyaan apa?? #Hari pertama. Menjadi panitia seminar bertempat di Rumah Sakit Saiful Anwar. Ketemu temen2 panitia lain, yahh.. Pertanyaan pertama. Uda gak single meg? #jleb (sebenarnya mereka pake kata jomblo bukan single, tapi lebih saya perhalus disini) Ketemu panitia yg masih adik tingkat. Tante tante umur berapa udah ya ?? #jleb Ketemu panitia baik hati. Uda kerja dimana? ( lumayan bisa dijawab dengan lega. Hahaha) #Hari ke-2 Nemenin sahabat saya perawatan prewed (dapat gratisan perawatan juga.hehehe) Ketemu sama mbk2 salon. Asli mana mbk?| probolinggo | kemalang ngapain mbk? | nemenin temen mau nikah. | owh.. Mbknya kapan? | belum tau| emang uda umur berapa mbk? | ** | Owh, sma dengan saya ya mbk, saya udah punya anak 1 | #jleb, muka sok bego. Owhh.. Hehehe.. Hebat ya mbk. #hari ke-3 Pulang, omong2an sama pak supir angkot. Sama kayak percakapan mbk2 salon diatas. Dan menerima pesan terakhir. " gtu mbk, kalo cewek emang nggu, tapi ya jangan terpaku sama pekerjaan, jodoh itu juga harus diperjuangkan. Hati2 malah entar nikahnya lama lho" Sebelum turun, " cepetan nikah udah mbk," #jleb ketawa geje Dan inti dari hal diatas, beratnya jadi wanita yg uda lulus kuliah dan masih single. Tapi sebenarnya saya bahagia, karena memang intinya menikah itu gak boleh asal. Harus mencari pasangan yg bisa sewaktu2 menjadi teman, sahabat, dan orangtua sekaligus. Menikmati hidup yang ada dulu. Ingat kata2 pak sudjiwo tedjo. "menikah itu nasib, mencintai itu takdir" Yg masih galau, "nikmatin hidupmu, masih banyak sumber bahagia yg lain yg ada disekitarmu yg tidak kamu sadari" See you