Selamat pagi blogger, kali ini saya menyapa kalian semua di kamis dini hari
Selamat datang beberapa pasang mata baru yg sedang menikmati tulisan tidak penting ini, terima kasih sudah menyempatkan waktu sejenak untuk sekedar membaca tulisan ini.
Banyak hal yg terjadi akhir2 ini. Tapi terlalu penuh jika saya harus tulis semua, atau anda akan merasa risih dan berkata dalam hati. Semua kok di ceritakan tapi saya tidak memaksa anda untuk membaca.
Saya ingin menceritakan untuk pertama kalinya saya merasa bangga menjadi bidan. Kejadian ini sudah terjadi hmpir sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 2 mei 2014.
Sangat lama ya :D baru sempat menulis. Karena belakangan ini perhatian saya teralihkan oleh seseorang bergolongan darah "B". Membuat saya berhenti memantau timeline twitter, Facebook, dan baru sempat menulis ini. saya anak A belajar menjadi anak B yg semuanya harus di ungkapkan. Dan saya suka :D. Well, dy pergi datang pergi datang. cobalah untuk stay with me. 😊
Lanjut kecerita, saya yg setelah lulus sempat bekerja dipuskesmas selama 3 bulan kemudian pindah kerumah sakit dan bekerja disana hampir 4 bulan ini. Tanggal 2 mei pagi ketika saya akan berangkat dinas pagi, seorang ibu datang kerumah. Ada yang ingin melahirkan. Pada saat itu, bidan desa sedang pulang kampung. Antara bingung akan berangkat, akhirnya saya sempatkan untuk memeriksa sebentar, apalagi saya tidak memiliki sama sekali alat2 untuk menolong persalinan. Yang ada hanya alat heacting set. Tak disangka setelah saya periksa, ibu itu telah buka lengkap, yaps buka 10. Saya bingung kalang kabut. Posisi dimana tidak ada kendaraan mobil (rumah saya desa, jalan aspal rusak bisa dikatakan makadam) mau berangkat kerja tapi tidak mungkin saya meninggalkan ibu ini. Saya telpon teman saya, mengatakan tidak bisa. Dibawa ke tempat bidan dengan sepeda motor sangat tidak mungkin. Setelah beberapa saat bingung, tiba2 kepala bayi sudah kroning, kemudian bayi lahir. Dengan tanpa bantuan alat apapun saya membantu menolong persalinan dan mengeluarkan ari2. Satu keyakinan saya, Allah pasti menolong orang yang berniat baik. Dan Alhamdulillah persalinan berjalan lancar. Tanpa bantuan alat apapun :) hanya kedua tangan saya ( ada gunting heacting untuk memotong talpus).
Bayi mungil itu, oleh orang tuanya dipasrahkan ke saya untuk di beri nama. Dan kalian tau? Saya beri nama bayi itu "Putri Alya Fakhira" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar