A.
KONSEP TUBUH KEMBANG
1)
Pengertian
Pertumbuhan
a.
Pertumbuhan adalah berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, kilogram,
pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi
kalsium dan nitrogen dalam tubuh ).
b. Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran – ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK, LD, dan
lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel – sel pada semua sistem organ
tubuh.
(Vivian nanny, 2010 :
48)
c. Pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitas, yang mengacu pada jumlah,
besar, dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan struktur
biologis.
(Mansur, 2009 : 25)
Perkembangan
a.
Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang komplek
dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
(
Sutjiningsih, 2005 )
b.
Perkembangan adalah
bertambahnya kemampuan atau fungsi semua system organ tubuh sebagai akibat
bertambahnya kematangan fungsi-fungsi system organ tubuh.
(Vivian
nanny, 2010 : 49)
c.
Perkembangan adalah
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
(Pemkot Malang Dinkes, 2007 : 4)
Perkembangan adalah proses menuju ke tingkat pematangan
atau kedewasaan yang berlangsung sistematis, progresif dan berkesinambungan.
1)
Sistematis : Saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme dan merupakan satu kesatuan yang
harmonis.
2)
Progresif : Perubahan yang
terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik psikis maupun fisik.
3) Berkesinambungan : Perubahan pada bagian
atau fungsi organisme berlangsung secara beraturan/ berurutan.
2. Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum
2. Ciri-ciri Perkembangan Secara Umum
a.
Terjadinya perubahan dalam
aspek fisik dan aspek psikis.
1)
Aspek
fisik : Perubahan tinggi dan berat badan.
2)
Aspek
psikis : Bertambahnya pebendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir,
mengingat dan berkreatif.
b.
Terjadinya perubahan dalam
proporasi
1)
Aspek
fisik : Proporasi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan.
2)
Aspek
psikis : Perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas.
c. Lenyapnya
tanda-tanda lama
1)
Tanda fisik : Lenyapnya
kelenjar tymus, rambut halus dan gigi susu.
2) Tanda psikis : Lenyapnya masa-masa
mengoceh dan merangkak.
d.
Diperoleh tanda-tanda baru
1)
Tanda fisik : Perubahan gigi
dan status sex.
2) Tanda psikis : Perkembangan rasa
ingin tahu
Prinsip
Tumbuh Kembang
a.
Perkembangan merupakan proses
yang tidak pernah berhenti.
Manusia terus berkembang
yang dipengaruhi pengalaman belajar semasa hidupnya. Perkembangan
berlangsung terus sejak konsepsi sampai mencapai kematangan.
b.
Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi.
Jika anak terganggu pertumbuhan fisiknya maka
perkembangn aspek lain juga terganggu.
c. Perkembangan itu mengikuti pola atau
arah tertentu.
Setiap tahapan
perkembangan merupakan hasil dari tahap sebelumnya dan merupakan syarat
perkembangan selanjutnya.
d. Perkembamgan terjadi pada tempo
berlainan.
Perkembangan fisik dan mental
mencapai kematangan dalam waktu yang berbeda :
1) Otak mencapai bentuk ukuran sempurna pada
umur 6-8 tahun.
2) Tangan, kaki dan hidung mencapai
kematangan maksimal pada masa remaja.
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri
khas.
1) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk
mengenal lingkungannya, gerak-gerik fisik dan belajar bicara.
2) Pada usia 3-6 tahun perkembangan
dipusatkan untuk menjadi manusia sosial.
f. Setiap individu normal akan mengalami tahapan
atau fase perkembangan. Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang
normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan yaitu
: bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
a.
Hereditas
Merupakan modal dasar
dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Penurunan
sifat mengikuti prinsip sebagai berikut :
1) Reproduksi : Berarti penurunan sifat
berlangsung melalui sel benih.
2)
Konformitas ( keseragaman ) :
Proses penurunan sifat meliputi generasi sebelumnya.
3) Variasi : Penurunan antara kakak dan
adik bervariasi.
4)
Regresi filial : Penurunan
sifat kecenderumgam ke arah rata-rata.
b.
Lingkungan
Faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang baik akan menimbulkan
tercapainya potensi bawaan, sedang lingkungan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio- fisisko psikososial
yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi
menjadi :
1) Faktor pranatal
Adalah
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir.
Faktor
lingkungan dibagi menjadi dua, yakni :
a).
Gizi ibu saat hamil
Gizi ibu saat hamil atau sebelum hamil jelek akan
berakibat BBLR, lahir mati, cacat bawaan, pertumbuhan janin terhambat, anemia,
abortus dan hambatan tumbuh kembang.
b).
Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi. Posisi janin juga bisa menyebabkan talipes,
dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis atau kranio tabek.
c).
Toksin atau zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, metadnion
dan obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan. Perokok berat dan peminum
alkohol sering melahirkan bayi dengan BB rendah, lahir mati, cacat atau
retardasi mental.
d).
Endokrin
Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan salah satunya
adalah somatotropin yang disekresi oleh kelenjar hipofisis janin sekitar minggu
ke-9. Hormon yang lain
diantaranya hormon plasenta, hormon tiroid seperti TRH, T3, T4 dan insulin.
e).
Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, Kerusakan otak, mikrosefali atau cacat lainnya.
f).
Infeksi
Infeksi intrauterine yang menyebabkan cacat bawaan
adalah TORCH. Sedang yang dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah
Varisela, Malaria, lues HIV, polio, campak, virus influenza dan virus
hepatitis.
g).
Stress
Stress dapat mengaktifkan sistem syaraf autonomic ibu
untuk mengeluarkan zat kimia tertentu seperti asetilkolin dan epineprin ke
dalam aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan kelenjar endokrin khususnya
adrenal menghasilkan hormon. Dengan berubahnya komposisi darah, zat kimia baru
diteruskan melewati plasenta, sehingga menghasilkan perubahan dalam sistem
peredaran darah janin. Peredaran darah ini mengganggu janin, yaitu pergerakan
janin menjadi meningkat. Bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai keadaan emosi
yang tidak stabil, memungkinkan bayi lahir dengan hiperaktif, rewel, dan mungkin
BBLR.
h. Imunitas
Pada rhesus dan ABO antagonis sering
menyebabkan hidrops foetalis dan kematian janin
i. Anoksia
Menurunnya oksigenasi janin
melalui gangguan pada plasenta dan
tali pusat dapat menyebabkan kerusakan batang otak dan mungkin menyebabkan cacat motorik,
kelumpuhan pada tangan atau anggota gerak.
2)
Lingkungn postnatal
Adalah faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak setelah lahir
Perbedaan
lingkungan sebelum dan sesudah anak
lahir :
FAKTOR
|
SEBELUM LAHIR
|
SESUDAH LAHIR
|
Ling. Fisik
Suhu Luar
Stim. Sensoris
Gizi
Penyediaan O2
Pengeluaran Hasil Metabolisme
|
Cairan
Umumnya tetap
Terutama kinestetik / vibrasi
Tergantung zat gizi yang ada pada
darah ibu
Berasal dari ibu ke janin melalui
tali plasenta
Dikeluarkan ke sistem peredaran darah ibu
|
Udara
Berubah-ubah
Bermacam-macam stimulasi
Tergantung tersedianya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna
Berasal dari paru-paru ke pembuluh
darah paru-paru
Dikeluarakan melalui paru-paru, kulit,
ginjal dan saluran cerna
|
Lingkungan post natal yang mempengaruhi
tumbuh kembang secara umum digolongkan
menjadi :
- Lingkungan biologis
1)
Suku bangsa
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih
tinggi daripada bangsa asia.
2)
Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan dengan
anak perempuan.
3)
Umur
Umur yang paling rawan adalah balita. Pda masa itu anak
mudah sakit dan mudah terjadi kekurangan gizi.
4)
Gizi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh
kembang anak, kebutuhan anak dan orang dewasa berbeda.
5)
Perawatan kesehatan
Dengan imunisasi diharapkan anak terhindar dari penyakit
yang berakibat cacat atau kematian.
6)
Penyakit kronis
Anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh
kembang dan pendidikannya.
7)
Fungsi metabolisme
Fungsi metabolisme untuk berbagai umur berbeda maka
kebutuhan berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang benar.
8)
Hormon
Hormon yang berpengaruh pada tumbuh kembang adalah
Growth hormon, hormon tyroid, hormrn sex, insulin, IGF5 dan hormon yang lain.
b.
Faktor fisik
1
)
Cuaca,musim dan keadan
geografis
Lingkungan
yang buruk akan memperburuk proses tumbuh kembang karena kurang gizi.
2
) Sanitasi
Lingkungan berperan untuk menduktng
keseshatan anak.
3
) Keadaan rumah
Keadaan perumahan yang layak dan nyaman akan menjamin kesehatan penghuninya.
c. Faktor psikososial
1)
Stimulasi
Stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi.
2)
Motivasi belajar
Dapat ditimbulkan sejak dini sehingga memberi lingkungan
yang kondusif untuk belajar.
3)
Ganjaran atau hukuman yang
wajar
Ganjaran dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada anak.
Bisa juga berupa pujian atau ciuman jika anak berbuat benar, jika salah
memberikan hukuman yang obyektif disertai pengertian dan maksud dari hukuman
tersebut bukan untuk membuat anak jengkel.
4)
Kelompok sebaya
Proses sosialisasi dengan lingkungan, anak butuh teman
sebayanya.
5)
Stress
Dapat mengakibatkan anak minder, rendah diri sehingga
tumbuh kembangnya terganggu.
6)
Sekolah
Pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup
anak.
7)
Cinta dan kasih sayang
8)
Kualitas interaksi ana-orangtua
Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua akan
menimbulkan keakraban anak dan orangtua.
d. Faktor keluarga
1)
Pekerjaan/ pendapatan keluarga
Pendapatan yang memadai dapat menunjang tumbuh kembang
anak
2)
Pendidikan orangtua
Pendidikan yang diterima orangtua merupakan faktor
penting untuk tumbuh kembang anak.
3)
Jumlah saudara
Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian
kurang dapat mengakibatkan kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
4)
Jenis kelamin dalam keluarga
Masyarakat tradisional menganggap wanita mempunyai
status lebih rendah daripada laki-laki.
5)
Stabilitas rumah tangga
Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan
yang kurang harmonis.
6)
Kepribadian ayah/ibu
Kepribadian orangtua berpenharuh pada tumbuh kembang
anak, mereka cenderung meniru apa yang diperbuat oleh orangtuanya.
7)
Adat istiadat dan norma
8)
Agama
Pengajaran pada anak hendaknya ditanamkan sedini mungkin
sehingga anak lebih mudah dituntun.
5. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Directional Trends, meliputi :
1)
Chepalocaudal atau Head To Toe
Directional ( dari arah kepala ke kaki ). Misalnya : mengangkat kepala dahulu
kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
2)
Proximadistal atau Near To Far
Direction
Menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan
pusat dan pada anggota gerak yang lebih jauh dari pusat. Misalnya bahu dulu
baru jari-jari.
3)
Mass To Specific atau Sample To
Complet
Yaitu menggerakkan daerah
yang lebih sederhana dahulu baru kemudian daerah yang lebih komplet. Misal :
mengangkat bahu dulu kemudian jari-jari yang lebih sulit, atau melambaikan
tangan baru bisa menggerakkan jarinya.
b.
Masa sensitif
1)
Masa krtis yaitu masa yang apabila tidak
dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan digantikan oleh masa berikutnya.
2) Masa sensitife yaitu mengarah pada
perkembangan dan mikroorganisme.
3) Masa optimal yaitu masa diberikan
rangsangan secara optimal maka akan mencapai puncaknya. Misal : anak usia 3
tahun dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang ditingkatkan maka anak dapat
mencapai perkembangan yang optimal.
6. Tahap-tahap Penilaian Perkembangan Anak
a.
Anamnesa
b.
Skrinning gangguan perkembangan
anak
c.
Evaluasi lingkungan anak
d.
Evaluasi penglihatan dan
pendengaran anak
e.
Evaluasi bicara dan bahasa anak
f.
Pemeriksaan fisik
g.
Pemeriksaan neurologi
h.
Evaluasi penyakit metabolik
i.
Integrasi dari hasil temuan
7. Anamnesa Tumbuh Kembang Pada Anak
Meliputi :
a. Anamnesa faktor prenatal dan
perinatal
Anamnesa harus menyangkut semua faktor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan mental anak
termasuk faktor resiko untuk terjadinya tuli, buta, serebral palsi. Penyakit keturunan yang diderita
oleh keluarga
b.
Kelahiran Premature
Bayi kecil sesuai masa
kehamilan, pertumbuhan intra uterinyang tidak sempat dilaluinya tidak boleh
diperhitungkan. Jadi tidak boleh di bandingkan pada anak dengan umur yang sama
dengan bayi BB yang normal serta usia kehamilan yang aterm Pada bayi
kecil sesuai masa kehamilan, keterlambatan mungkin disebabkan karena
insufisiensi plasenta
c.
Faktor Lingkungan
Faktor internal, seperth BB yang erat sekali hubungan dengan kemampuan motorik
Faktor Eksternal, kesempatan dan stimulus yang diberikan oleh orang tua dan pola
asuh dari orang tua
d.
Penyakit yang memepengaruhi
Tumbang
Seperti penyakit yang
diderita ibu sebelum kehamilan ( TORCH, cacar air, hepatitis, PMS, dll ) dapat
menyebabkan cacat tubuh atau organ ( cacat jantung, tuli, buta ) dan retardasi
mental.
e.
Kecepatan Perkembangan Anak
Dengan mengkaji bagaimana
kecepatan perkembangan anak maka tingkat perkembangan anak tersebut dapat
diprediksikan. Faktor yang mempengaruhinya bisa karena penyakit.
f.
Pola Perkembangan Anak dalam
Keluarga
Apakah dalam keluarga ada
pola perkembangannya ada yang mengalami keterlambatan.
8. Perkembangan Anak Berdasarkan Pada
Usia
Berdasarkan skala Yaumil Mimi ( Perkembangan Mental,
Gerakan-gerakan Kasar dan halus, Emosi , Sosial, Perilaku, dan Bicara )
a.
Lahir sampai usia 3
bulan
1)
Belajar mengangkat kepala
2)
Belajar mengikuti objek dengan
matanya
3)
Melihat ke muka orang dengan
tersenyum
4)
Bereaksi terhadap suara dan
bunyi
5)
Mengenal ibunya, dengan
penglihatan, penciuman, pendengaran dengan kontak
6)
Menahan barang yang dipegangnya
7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh
b. 3 bulan – 6 bulan
1) Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
2) Mulai meraih benda-benda yang ada di
dalam atau di luar jangkauannya
3) Menaruh benda-benda di mulutnya
4) Berusaha memperluas lapang pandang
5) Tertawa dan menjerit karena gembira
bila di ajak bermain
6) Mulai berusaha mencari benda-benda
yang hilang
c. 6 bulan – 9 bulan
1) Dapat duduk tanpa dibantu
2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
3) Dapat merangkak meraih benda atau
mendekayti seseorang
4) Memindahkan benda dari satu tangan
ke tangan lain
5) Memegang benda kecil dengan ibu jari
dan jari telunjuk
6) Bergembira dengan melempar
benda-benda
7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
8) Mengenal wajah anggota keluarga dan
takut pada orang lain
9) Mulai berpartisipasi dalam permainan
tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. 9 bulan – 12 bulan
1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu
2) Dapat berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu / dua patah
kata
6) Mengerti perintah sederhana dan
larangan
7) Memperlihatkan minat yang besar
dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
benda-benda ke dalam mulutnya
8) Berpartisipasi dalam permainan
e. 12 bulan – 18 bulan
1)
Berjalan dan mengeksplorasi
rumah dan sekeliling rumah
2)
Menyusun
dua s.d tiga kotak
3)
Dapat mengatakan 5 – 10 kata
4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing
f.
18 bulan – 24 bulan
1) Naik turun tangga
2) Menyusun enam kotak
3) Menunjuk mata dan hidungnya
4) Menyusun dua kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di atas kertas dan
pasir
7) Mulai belajar mengontrol BAB dan BAK
8) Menaruh minat kepada anak lain atau
bermain0main dengan mereka
g. 2 tahun – 3 tahun
1) Belajar meloncat, memanjat, melompat
dengan satu kaki
2) Membuat jembatan dengan tiga kotak
3)
Mampu menyusun kalimat
4)
Menggambar lingkaran
5)
Bermain bersama anak lain dan
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarga
h.
3 tahun – 4 tahun
1)
Berjalan-jalan sendiri
mengunjungi tetangganya
2)
Berjalan pada jari kaki
3)
Mulai berpakaian dan memnbuka
pakaian sendiri
4)
Menggambar garis silang
5)
Menggambar orang hanya kepala dan
badan
6)
Mengenal dua atau tiga warna
7)
Bicara dengan baik
8)
Menyebut namanya, jenis kelamin
dan umurnya
9)
Banyak bertanya
i.
4 tahun – 5 tahun
1)
Melompat dan menari
2)
Menggambar orang terdiri dari
tiga bagian yakni kepala, lengan dan badan
3)
Menggambar segitiga dan kotak
4)
Pandai bicara
5)
Dapat menghitung jari-jarinya
6)
Dapat menyebut hari-hari dalam
satu minggu
7)
Mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
8)
Minat kepada kata baru dan
artinya
9)
Mengenal empat warna
10)
Memperkirakan bentuk dan
besarnya benda
( Bag Psikologi Anak UI & UKK Pediatri
Sosial IDAI )
Pendidikan dan stimulasi yang perlu diberikan untuk mendukung perkembangan anak, antara lain :
a.
Akademik sederhana, seperti
pengenalan uang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b.
Pendidikan alam sekitar,
sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi
dan memperkaya pengalaman
d.
Menyanyi , menggambar
e. Bahasa, misalnya bercakap-cakap,
membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
f.
Melatih daya ingat dengan
bermain jualan, menyampaikan berita
g.
Membuat permainan dari kertas
h.
Mengenal tugas dan
larangan-larangan
i.
Aktifitas sehari-hari ( makan,
minum sendiri, kontrol Bak 7 BAB )
j.
Pemberian pujian ( reward )
9. Penilaian Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan
a.
Tergantung Umur
1)
BB terhadap umur
2)
TB terhadap umur
3)
LK terhadap umur
4)
LLA terhadap umur
b.
Tidak Tergantung Umur
1)
BB terhadap TB, LLA terhadap
TB, dll.
2)
Gejala / Tanda Pemeriksaan
Fisik
a).
Keseluruhan fisik
b).
Jaringan otot
c).
Jaringan lemak
d).
Rambut
e).
Gigi geligi
f).
Gejala / tanda pemeriksaan Lab
/ Radiologi
PERKEMBANGAN
a.
Test Intelegensi Stanford –
binet
b.
Skala Intelegensi Wechsler
untuk anak pra sekolah & sekolah
c.
Skala Perkemnbangan Menurut
Gesell
d.
Skala Bayley
e.
Test Skrinning Perkembangan
Menurut Denver ( DDST )
f.
Diagnostik perkembangan fungsi
Muncen tahun pertama
g.
Test bentuk geometric
h.
Test motor visual Bender
Gestalt
i.
Test menggambar orang
j.
Test perkembangan adaptasi social
10. Tujuan Penilaian Tumbuh Kembang
a.
Mengetahui kelainan
perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan kelainan perkembangan
tersebut
b.
Mengetahui berbagai masalah
perkembangan yang memerlukan pengobatan / konseling genetis
c.
Mengetahui kapan anak perlu
dirujuk ke tempat / pusat yang lebih tinggi
(Sutjiningsih, 2005)
B. KUISIONER
PRA SKRINING PERKEMBANGAN
Kuisioner pra skrining
perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar pertanyaan yang ditujukan kepada
orangtua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan
perkembangan ank usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.
- Kegunaan KPSP
KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hambatan perkembangan anak. Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa
perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal ini menunjukkan anak tersebut
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Cara penggunaan KPSP
Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih
dahulu dan kemudian memberi kesempatan kepada orangtua untuk menjawab kelompok
pertanyaan yang sesuai dengan usia anak. Hasil dicatat di dalam kartu Data
Tumbuh Kembang.
- Cara menhitung usia anak
Usia anak ditetapkan menurut
tahun dan bulan. Satu tahun sama dengan 12 bulan, satu bulan sama dengan 30
hari. Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
- Cara memilih pertanyaan KPSP
Pertanyaan ditujukan kepada
orangtua dan dipilih kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak.
- Cara memilih KPSP
a. Teliti kembali apakah semua
pertanyaan telah dijawab
b.
Hitung jawaban “ Ya “
c. Apabila jumlah jawaban “ Ya “ 9 atau
10 berarti anak yang diperiksa normal ( N )
d. Apabila jumlah jawaban “ Ya ” kurang dari 9 maka perlu diteliti kembali
mengenai :
·
Cara menghitung usia anak
·
Cara memilih pertanyaan KPSP,
apakah sesuai dengan usia anak
·
Apakah jawaban orangtua/
pengasuh sesuai denagn usia yang dimaksudkan
e.
Apabila jumlah jawaban “ Ya “
kurang dari 7 atau 8 untuk dilakukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian ( U ).
Apabila hasilnya tetap maka anak tersebut perlu pemeriksaan lebih lanjut/
dirujuk ( TN ).
f.
Apabila jumlah jawaban “ Ya “
sama dengan 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut atau dirujuk ( TN ).
- Cara melakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP
Pemeriksaan ulang dengan
menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3 keadaan di bawah ini :
a. Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban “
Ya “ sama dengan 9 atau lebih , pemeriksaan ulang dapat dilakukan :
·
Tiap 3 bulan untuk usia dibawah
12 bulan
·
Tiap 6 bulan untuk usia 12-72
bulan
Walaupun demikian pemeriksaan lebih sering akan lebih akurat.
b. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ sama
dengan 7 atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu kemudian setelah
pemeriksaan pertama.
c. Hasil KPSP dengan jawaban “ Ya “ kurang
dari 7 atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
- Cara mencatat hasil KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak.
Tulislah jawaban “ Ya “ atau “ Tidak “ pada kotak yang disediakan untuk tiap
pertanyaan menurut golongan usia anak . Kemudian hitunglah jawaban “ Ya “.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan 9 atau 10 jawaban “ Ya “ berarti perkembangan anak baik.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa ulang 1 minggu
kemudian.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
(Dinkes RI, 2007)
- KONSEP MANAJEMEN KPSP
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal pengkajian:
A. DATA SUBYEKTIF
Nama anak :nama anak
ditanyakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru dengan anak
lain.
Umur : untuk mengetahui usia anak saat
ini. Umur yang paling rawan
adalah masa balita oleh karena pada masa balita merupakan dasar Pembentukan kepribadian
anak.
Jenis Kelamin : pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
jenis kelamian laki – laki setelah lahir akan cenderung lebih cepat,
pertumbuhan tinggi badan dan berat badan dibandingkan dengan anak perempuan.
(Hidayat,2009: 18)
Nama orang tua: nama ayah, ibu atau
wali pasien sering harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan orang lain,
mengingat banyak sekali nama yang sama, bila ada title yang bersangkutan harus
disertakan.
Umur orang tua: sebagai tambahan
identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan pendekatan.
Agama orang tua: sebagai data
tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perlu seseorang tentang
kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama. Kepercayaan dapat
menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat.
Pekerjaan : status sosial dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan sosial ekonomi tinggi pemenuhan
kebutuhan nutrisinya sangat cukup baik dibandingkan anak dengan sosial ekonomi
rendah.
(Hidayat,2009: 19)
Pendidikan : tingkat pendidikan rendah akan sulit
untuk menerima asuhan dan mereka sering tidak mau atau tidak yakin akan
pentingnya pelayanan kesehatan yang menunjang dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
(Hidayat,2009: 19)
Alamat : tempat
tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, kejelasan alamat
keluarga ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi, misalnya bila
pasien sangat gawat atau setelah pasien pulang diperlukan kunjungan rumah.
Daerah tempat tinggal pasien juga mempunyai arti epidemologi
Lama perkawinan orangtua :
Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan
yang kurang harmonis.
Jumlah anggota
keluarga : Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian
kurang dapat mengakibatkan kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
Urutan anak : posisi anak
dalam keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Dapat dilihat pada
anak I intelektualnya akan lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering
berinteraksi dengan orang dewasa. Tapi kemampuan motoriknya terhambat karena
tidak ada stimulus yang biasa dilakukan saudara kandung. (Hidayat,2009:20)
Yang mengasuh anak : Interaksi
timbal balik antara anak dan orangtua ak`n menimbulkan keakraban anak dan
orangtua.
Riwayat kesehatan
sekarang : status kesehatan anak dapat
berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan kondisi
sehat dan sejahtera maka percepatan tumbuh kembang sangatlah mudah. Tapi bila
kondisi status kesehatan kurang akan terjadi perlambatan.
(Hidayat,2009: 20)
Riwayat penyakit
yang pernah dialami: pada riwayat perjalanan penyakit
ini disusun cerita yang kronologis. Terinci dan jelas mengenai keadaan
kesehatan anak sejak sebelum terdapat keluhan sampai ia dibawa berobat.
Pengobatan yang diterima anak saat sakit ditanyakan kapan berobat, kepada siapa
serta obat apa saja yang telah diberikan dan bagaimana hasil pengobatan
tersebut.
Riwayat prenatal :meliputi gizi waktu ibu
hamil, lingkungan mekanis seperti posisi janin dalam uterus, penggunaan
obat-obatan, alkohol, kebiasaan merokok dan lain – lain yang berpengaruh pada
pertumbuhan janin.
(hidayat,2009:
18)
Riwayat
persalinan/natal : riwayat
kelahiran denganvacum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala
bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
(Nursalam,2005:
41)
Riwayat penyakit keluarga/genogram
Data imunisasi
Imunisasi yang diperoleh anak serta reaksinya
Umur
|
Jenis Imunisasi
|
0 - 7 hari
1
bulan
2
bulan
3
bulan
4
bulan
9 bulan
|
Hepatitis B1
BCG
HB2, Polio 1, DPT 1
HB3, Polio 2, DPT 2
DPT3 Polio 3
Campak, polio 4
|
(MTBS,2008;8)
1. Riwayat
Tumbuh Kembang
Apakah tumbuh kembang anak berjalan
normal sesuai dengan tahap yang
harus dilalui anak. Seperti: usia 9 –
12 bulan
-
Gerakan motorik kasar
ü Berdiri dengan berpegangan
ü Bangkit untuk berdiri
ü Bangkit untuk duduk
ü Berdiri 2 detik
-
Gerakan motorik halus
ü Mengambil 2 kubus
ü Memegang ibu jari dan jari
ü Membenturkan 2 kubus
-
Komunikasi aktif
ü Mengoceh
ü Papa mama spesifik
ü 1 kata
-
Kecerdasan
ü Menaruh kubus di cangkir
ü Merah
ü Kombinasi silabel
-
Menolong diri sendiri
ü Makan sendiri
ü Minum cangkir 1
tangan
-
Tingkah laku sosial
ü Daag daag dengan tangan
ü Menyatakan keinginan
ü Tepuk tangan
(Soetjiningsih,1995:93-94)
2. Riwayat
Psikososial
Kondisi atau kebiasaan yang dapat
merugikan kesehatan anak
3. Pola
kebiasaan/aktivitas sehari-sehari
a. Nutrisi
Umur 0 – 6 bulan : Hanya berikan ASI,
susui bayi setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari.
Umur 6 m- 9 bulan : Terus berikan ASI,
mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) seperti bubur susu dan bubur tim
lumat
Umur 9-12 bulan: Terus berikan ASI,
berikan MP – ASI yang lebih padat contohnya bubur nasi, nasi tim, nasi lembek
Umur 1 – 2 tahun : Mulai umur 1 tahun
berikan makanan orang dewasa isinya nasi, lauk pauk, dan sayur, 3 kali sehari,
sebanyak 1/3 piring orang dewasa. Beri makanan selingan 2 x sehari, terus
berikan ASI, beri buah, ajari makan sendiri.
Umur 2 – 3 tahun : Lanjutkan beri
makanan orang dewasa, porsi ½ piring orang dewasa, beri makanan selingan 2 kali
sehari. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab bisa mengurangi
nafsu makan.
(Buku
KIA, 2009;35 – 39)
b. Eliminasi
BAB normal 1- 2 sehari, BAK normal 4- 5x
sehari
(Alimul
aziz.2009.66-73)
c. Personal
Hygene
Bagaimana Ibu menjaga kebersihan tubuh
anaknya. Berapa kali ganti popok, pakaian, dan bagaimana cara membersihkan dari
anak. Berapa kali mandi dan gosok gigi.
(alimul
aziz,2009.111)
d. Istirahat
Kebutuhan tidur manusia tergantung pada
tingkat perkembangannya
0-1 bulan : 14 – 18 jam/hari
1-18 bulan : 12 – 14 jam/hari
18 bulan – 3 tahun : 11 – 12 jam/ hari
(alimul
aziz,2009.111)
e. Aktivitas
Kebiasaan anak setiap hari.
Apakah anak aktif,pasif,autis atau
hiperaktif (alimul
aziz,2009.111)
Data Obyektif
1. Pemeriksaan
Umum
KU :
baik,cemas, rewel
Kesadaran : Composmentis
Nadi :
normalnya 80-120x/menit
Bayi : 120 – 160/menit
Todler : 90- 140/ menit
Prasekolah :80 – 110/ menit
(Potter
A, dkk.2005:787)
Suhu &nbrp; :
normalnya 36,50C-37,50C
Pernapasan : normalnya 20-40x/menit
BBL : 35- 40
Bayi (6 bulan) : 30 – 50
Todler (2 tahun) : 25 -32
(Potter
A,dkk. 2005:709)
Tekanan Darah : Normalnya 120/80
1 tahun
: 95/85
(Potter
,dkk.2005 :797)
2. Pemeriksaan
Fisik
·
Pemeriksaan
Anthropometri
ü BB : usia
+ 6 tahun menggunakan rumus = (umur
(tahun) x 2) + 8
ü TB : usia
2 – 12 tahun rumus = (umur x 6) + 77
ü LILA: saat lahir lila sekitar 11 cm, pada tahun pertama
16 cm, ukuran tersebut tidak berubah
hingga sekitar usia 3 tahun
ü LIKA: saat lahir 34-35cm, bertambah ± 0,5 cm/bulan pada
bulan2 pertama. Tahun pertama lika tidak bertambah lebih dari 5 cm/tahun sampai
18 tahun.
(Nursalam,2005:48-53)
·
Pemeriksaan Khusus
Kepala : pemeriksaan rambut dilakukan untuk
menilai warna,kelebatan, distribusi, dan karekteristik rambut. Dalam keadaan
normal, rambut menutupi semua bagian tubuh kecuali telapak tangan dan kaki,
serta permukaan labia sebelah dalam. Rambut yang kering, rapuh dan kekurangan
pigmen dapat menunjukkan adanya kekuranag gizi, rambut jarang atau tumbuh
kurang subur dapat menunjukkan malnutrisi,penyakit hipotiroidis,efek obat dll
(alimul aziz,2009:167)
Muka :
pucat/tidak.
Untuk menilai adanya pembengkakan
daerah wajah,asimdtris atau simetris pucat atau tidak
(alimul
azis,2009:168)
Hidung :
bersih/tidak
Pemeriksaan hidung bertujuan
menilai adanya kelainan bentuk hidung dan menentukan epistakis dan memeriksa
adanya sekret atau tidak
(alimul
aziz,2009:169)
Telinga : pemeriksaan telinga dapat dilakukan
mulai dari telinga bagian luar kedalam. Pada daun telinga dapat menentukan
bentuk,besar dan posisi serta serum. Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan
membran timpani,yang normal mengkilat dan cekung.
Mulut :
selaput lendir mulut dan bibir kering/tidak,selain itu menilai adanya
trismus,halitosis,dan labioskikis. Selanjutnya pemeriksaan pada gusi untuk
menilai edema dan tanda – tanda radang.
Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid dan
vena jugularis/tidak
Dada :
pernapasann cepat/tidak
Menilai bentuk dada yaitu funnel
chest,pigeon chest,dan barrel chest
Perut :
bising usus dan peristaltik usus meningkat/tidak
Kulit : keadaan turgor kulit,warna kulit,
sianosis, ikterus, eksema,pucat,purpura,eritema,makula,papula,vesikula,ulkus,pustula,kelembapan,teksture
dan edema
(alimul aziz,2009:167-178)
Hasil
Pemeriksaan KPSP
·
Menghitung usia
anak
Tanggal tes
dikurangi Tanggal lahir, bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan
(depkes RI,2005:48)
II.INTERPRETASI HASIL KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak.
Tulislah jawaban “ Ya “ atau “ Tidak “ pada kotak yang disediakan untuk tiap
pertanyaan menurut golongan usia anak . Kemudian hitunglah jawaban “ Ya “.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan 9 atau 10 jawaban “ Ya “ berarti perkembangan anak baik.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa ulang 1 minggu
kemudian.
·
Apabila penilaian KPSP sama
dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
·
Untuk jawaban
tidak perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan.
(Depkes RI, 2005:49)
III.INTERVENSI
Sesuai dengan intrepertasi hasil.
Pada perkembangan anak sesuai umur:
1.
Beri pujian
pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
2.
Teruskanlah
pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
3.
Beri
stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesring mungkin, sesuai dengan umur
dan kesiapan anak
4.
Ikutkan
posyandu, jika sudah masuk usia prasekolaj (36-72 bulan) dapat diikutkan PAUD,
kelompok bermain, dan taman kanak – kanak
5.
Lakukan
skrining rutin KPSP setiap 6 bulan
IV.IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi yang ada
V.EVALUASI
DAFTAR RUJUKAN
Alimul Aziz.2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika
Departemen kesehatan RI.2008.Manajemen Terpadu Balita Sakit.
Departemen Kesehatan RI.2009.Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta:
Departemen Kesehatan dan JICA
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika
Pemkot Malang, Dinkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Malang
Potter a,Anne Griffin Perry.2005.fundamental keperawatan.jakarta: EGC
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar