Saya lupa membaca atau mendengar puisi ini dari buku atau film apa. Tapi saya sangat menyukai puisi ini. Seperti ini isinya:
Aku takut akan selalu menjadi angka kesepian seperti akar tiga.
Hanya tiga yang kumiliki.
Kenapa harus kusembunyikan tiga-ku dibawah tanda akar kuadrat yang kejam.
Ku harap aku angka sembilan.
Karena sembilan dapat mengalahkannya hanya dengan aritmetik sederhana.
Aku tahu takkan melihat matahari seperti 1,7321.
Seperti kenyataanku, bilangan irasional yang menyedihkan.
Ketika, hey, apakah ini yang kulihat?
Sebuah akar tiga yang lain.
Yang menari mendekatiku.
Bersama kita saling mengalikan.
Membentuk angka yang kita inginkan.
Bersatu menjadi bilangan bulat.
Kita mendobrak ikatan abadi dengan ayunan tongkat sihir.
Tanda akar kuadrat kami terlepas.
Dan cinta untukku telah kembali.
:)