A.KONSEP KEHAMILAN
1.
Pengertian Kehamilan
·
Periode Antepartum adalah periode
kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga
dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum.
(Helen
Varney, 2007 ; 492)
·
Proses kehamilan merupakan mata rantai
yang bersinambung dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan
plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba,
2010 ; 84)
·
Kehamilan normal adalah dari konsepsi
sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari
hari pertama haid terakhir.
(Sarwono,
2007; 84)
2.
Proses Kehamilan
a.
Fertilisasi
Yaitu
bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling
sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap
penembusan korona radiata
Dari
200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2.
Penembusan zona pellusida
Spermatozoa
lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu
menembus oosit.
3. Tahap
penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah
menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom
dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk
laki - laki)
b.
Pembelahan
Setelah
itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4
hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida
masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur
ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista
(4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut
trofoblas. Zona pellusida akhirnya
menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5
– 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c.
Nidasi / implantasi
Yaitu
penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus
uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat
ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini
mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010
; 37)
3.
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
a. Masa
pre embrionic
Berlangsung
selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses pembelahan sampai
dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan utama
yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b.
Masa embrionic
Berlangsung
sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam bentuk
rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut
masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c.
Masa fetal
Berlangsung
setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu
ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9
cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis
mulsi berfungsi, terdapat refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan
dapat ditentukan jenis kelaminnya.
Minggu
ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut mulai
tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata,
telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna. Skeleton
terlihat pada pemeriksaan sinar X
kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh
fetus, gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis
mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
Minggu ke 28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan
kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
Minggu
ke 36 : Lanugo sebagian besar
terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki –
laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada
di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari,
umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu
ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak
masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan
fetus melalui jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan
fetus mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
(Marjati,dkk, 2010; 39)
4.
Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda
presumtif kehamilan
Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di
ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
Mual muntah
Umumnya tejadi pada
kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan estrogen
mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual
muntah.
Ngidam
Menginginkan
makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke
daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan
sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
Payudara tegang
Pengaruh estrogen,
progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam
pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan
pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan
muncul lagi.
Sering kencing
Hal ini sering terjadi
karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena
uterus yang membesar keluar rongga panggul.
Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena
tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
Epulis
Hipertrofi gusi disebut
epulis dapat terjadi pada kehamilan.
Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan
12 minggu keatas
-
Pipi : - Cloasma gravidarum
-
Keluarnya
melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang
berlebihan pada kulit.
-
Perut : - Striae livide
-
Striae albican
-
Linea alba makin
menghitam
-
Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh
estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi
mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar
genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2.
Tanda
Kemungkinan (Probability Sign)
·
Pembesaran Perut
Terjadi akibat
pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
·
Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah
pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
·
Tanda Goodel
Pelunakan serviks
·
Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi
keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
·
Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang
tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan
kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
·
Kontraksi
Braxton Hicks
Peregangan sel – sel
otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
·
Teraba
Ballotement
Ketukan yang mendadak
pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat
dirasakan oleh tangan pemeriksa.
·
Pemeriksaan tes
biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah
untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan
diekskresi pada urine ibu.
3.
Tanda Pasti
(Positive Sign)
·
Gerakan janin
dalam rahim
Gerakan janin ini harus
dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada
usia kehamilan sekitar 20 minggu.
·
Denyut jantung
janin
Dapat didengar pada
usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya
doppler)
·
Bagian bagian
janin
Bagian besar janin
(kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
·
Kerangka janin
Kerangka janin dapat
dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk,
2010:72-75)
5.
Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar
semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh
otot-otot rahim.
b. Vagina
o
Elastisitas vagina bertambah
o
Getah dalam vagina biasannya bertambah,
reaksi asam PH :3,5-6
o
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium
(Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih
terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat
hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding
perut
Pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga
timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam
kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya membesar dan
berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem
Respirasi
Wanita hamil tekadang
mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke
atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan
bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem
urinaria
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian
ASI.
(Sarwono,2007:94-100)
6.
Perubahan
Psikologis Ibu Hamil
a.
Trimester
Pertama
Segera setelah
terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul
berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah
, keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
1.
Ibu akan
membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan
2.
Mencari tahu
secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan perubahan
pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3.
Hasrat melakukan
seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat libidonya, tetapi
ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido,
akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami.
4.
Bagi calon suami
sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur dengan keprihatinan
akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b.
Trimester Kedua
Trimester kedua
biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester
ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c.
Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya
disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar
menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua
hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya
persalinan pada ibu. Seringkali ibu
merasa khawatir atau takut kalu –
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai
menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk,
2010 ; 68 - 69)
7.
Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
a.
Nausea
Nausea
terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum
diketahui secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah
yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus
yang tidak berujung pangkal), lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang
lambat dan faktor – faktor emosi yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanita
hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan menghilang antara umur kehamilan
14 – 22 minggu.
Cara
meringankan: - Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
-
Makan biskuit kering atau roti bakar
sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari
-
Jangan menyikat gigi segera setelah
makan untuk menghindari stimulasi refleks gag.
-
Istirahat
-
Gunakan obat – obatan
Tanda
bahaya : hiperemesis gravidarum,
kehilangan berat badan, tanda – tanda kurang gizi
b.
Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan
TM III)
Frekuensi
kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan berat pada
fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan
antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung pada uterus
yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah
lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk
kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara
meringankan: - Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
-
Banyak minum di siang hari
-
Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya :
dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c.
Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena
tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang semakin
bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap
badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan
dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara
penanganan :
Istirahat
cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,
gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d.
Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama
kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida
dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi
selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan
menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi
kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara
penanganan :
-
Menjelaskan dasar fisiologis masalah
tersebut
-
Mendorong wanita untuk secara sadar
mengatur kecepan dan kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami
hiperventilasi
-
Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan
tangannya diatas kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam
-
Instruksikan melakukan peregangan yang
sama ditempat tidur seperti saat sedang berdiri.
e.
Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi
vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus
membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior
saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada
pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara
penanganan :
-
Hindari menggunakan pakaian ketat
-
Elevasi kaki secara teratur setiap hari
-
Posisi menghadap kesamping saat
berbaring
-
Penggunaan korset pada abdomen yang
dapat melonggarkan tekanan vena-vena panggul
f.
Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul
menjelang akhir trimester II dan bertahan hingga trimester III.
Penyebab
:
-
Relaksasi sfingter jantung pada lambung
akibat pengaruh yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
-
Penurunan motilitas gastrointestinal
yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan
peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
-
Tidak ada ruang fungsional untuk lambung
akibat perubahan tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar
Cara
penanganan :
-
Makan dalam porsi kecil tetapi sering
untuk menghindari lambung menjadi terlalu penuh
-
Pertahankan postur tubuh yang baik
supaya ada ruang lebih besar bagi lambung untuk menjalankan fungsinya
-
Hindari makanan berlemak, karena lemak
mengurangi motilitas usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
-
Hindari makanan pedas atau makanan lain
yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
g.
Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik
yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan
progesteron
Cara
penanganan :
-
Asupan cairan yang adekuat
-
Istirahat cukup
-
Minum air hangat ( air putih, teh ) saat
bangkit dari tempat tidur untuk menstimulasi peristaltik
-
Makan makanan berserat dan mengandung
serat alami
-
Miliki pola defekasi yang baik dan
teratur
-
Lakukan latihan secara umum, berjalan
tiap hari, pertahankan postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik,
kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur
h.
Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak
adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan fosfor.selain itu uterus yang membesar
memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada
saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas
bawah.
Cara
penanganan :
-
Minta wanita meluruskan kaki yang kram
dan menekan tumitnya
(
dorsofleksikan kakinya )
-
Dorong wanita untuk melakukan latihan
umum dan memiliki kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan
sirkulasi darah
-
Anjurkan elevasi kaki secara teratur
sepanjang hari
-
Anjurkan diet mengandung kalsium dan
fosfor
i.
Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan
wanita mengambil postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga
menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan
kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara
penanganan :
-
Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan
baal jari-jari
-
Berbaring rileks
(Helen
Varney, 2007 : 536-543 )
8. Kebutuhan
Ibu Hamil
a. Kebutuhan
Fisik ibu Hamil
1.
Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu
hamil meningkat sebanyak 20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan
pembesaran uterus dapat menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser
4cm dan kapassitas total (paru-paru berkurang 5%).
2.
Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan
adalah makanan sehat dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa
kehamilannya meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan
mineral.
3.
Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil
meliputi mandi, perwatan gigi dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara,
dan pakaian.
4.
Kebutuhan eliminasi
o
Eliminasi urine dapat meningkat pada
kehamilan trimester I dan trimester III karena adannya penekanan kandung
kemih oleh uterus.
o
Eliminasi alvi cendrung tidak teratur
karena adannya relaaksasi otot polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang
membesar pada kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal yang dapat
mengurangi gerakan peristaltik usus.
5.
Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan
menurun pada trimester I dan trimester III sedagkan pada trimester II gairah
ibu akan kembali.
6.
Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal
tidak terlalu capek/ad resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan
mobilitas misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai
benda yang lebih tinggi.
7.
Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-11 jan pada malam hari.
8.
Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu
hamil untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9.
Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai
trimester III meliputi persiapan fisik / fisiologis, persiapan psikologis,
persiapan keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan transportasi dan
persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.
b. Kebutuhan
Psikologi Ibu Hamil
1.
Support Keluarga
Meliputi
motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan keluarga. Sebaiknya
keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk membantu ia dalam
menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena sering kali
merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
2.
Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam
hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu hamil, membantu
mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta menghindari
kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan dalam membantu
untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan dalam mewujudkan kesehatan yang
optimal.
3.
Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat
dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu menyelesaikan
ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
4.
Persiapan Sibling
Dipersiapkan
untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan untuk memudahkan
anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap kehidupan atau
suasana lingkungan mereka yang baru.
(Bobak,2004
: 279-289)
9.
Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan
diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk emastikan seorang
wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan laboratorium.
1.
Anamnesis
Dari anamnesis
dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
a.
Terhentinya menstruasi/amenore
b.
Mual dan muntah
c.
Tingling (dilep), tegang, berbenjol –
benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran puting susu.
d.
Peningkatan frekuensi berkemih
e.
Kelelahan
f.
Perubahan warna pada payudara
g.
Menonjolnya kelenjar Montgomery
h.
Peningkatan suhu basal tubuh tanpa
adanya infeksi
i.
Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j.
Salivasi berlebihan
k.
Tanda chadwick
l.
Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m.
Pigmentasi kulit.
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Pengeluaran kolostrum
b.
Perubahan warna pada payudara
c.
Pembesaran pada abdomen
d.
Teraba garis janin
e.
Ballotement
f.
Gerakan janin
g.
Bunyi jantung janin
3.
Pemeriksaan Pelvis
a.
Pembesaran uterus
b.
Perubahan bentuk uterus
c.
Tanda piskacek
d.
Tanda hegar
e.
Tanda goodell
f.
Teraba kontraksi baxton hicks
g.
Tanda chadwick
4.
Tes laboratorium dan pemeriksaan
penunjang
a.
Tes kehamilan positif
b.
USG tampak keberadaan janin
c.
Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray
film)
B.
KONSEP ANTENATAL CARE (ANC)
1.
Pengertian ANC
Antenatal
Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba,
2010; 110)
2.
Tujuan ANC
a.
Mengenal dan menangani sedini mungkin
penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
b.
Mengenal dan menangani penyakit yang
menyertai kehamilan, persalinan, dan kala nifas.
c.
Memberikan nasihat dan petunjuk yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
d.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu dan perinatal.
(Manuaba,
2010 : 111)
3.
Kebijakan program
a.
Standart minimal asuhan antenatal (7T)
-
Timbang berat badan
-
Ukur tekanan darah
-
Ukur tinggi fundus uteri
-
Imunisasi TT
-
Pemberian tablet besi (minum 90 tablet
selama kehamilan dan dimulai usia kehamilan 20 minggu)
-
Test terhadap PMS
-
Temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan
b.
Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya
4 kali kunjungan selama kehamilan , yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu
sbb:
-
1 kali pada trimester I
-
1 kali pada trimester II
-
2 kali pada trimester III
c.
Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjugan
|
Waktu
|
Informasi Penting
|
Trimester
Pertama
|
Sebelum
minggu ke 14
|
·
Membangun hubungan saling percaya
antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
·
Mendeteksi masalah dan
menanganinya
·
Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemis kekurangan zat besi, penggunaan praktik
tradisional yang merugikan
·
Memulai persiapan kelahiran bayi
dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
·
Mendorong perilakuk yang sehat
(giat, latihan dan kebersihan, dsb)
|
Trimester
kedua
|
Sebelum
minggu ke 28
|
Sama seperti diatas ditambah
kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu tentang gejala – gejala
preeklapmsia, pantau TD, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui
proteinuria)
|
Trimester
ketiga
|
Antara
minggu 28 – 36
|
Sama seperti diatas, ditambah
palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
|
Trimester
ketiga
|
|
Sama seperti diatas, ditambah
deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
kelahiran dirumah sakit.
|
(Marjati
dkk, 2010 ;9-13)
4. Penapisan
Ibu Hamil
Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok
yaitu:
a.
Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2
hijau
Kehamilan normal tanpa
masalah/faktor resiko
Kemungkinan
besar: persalinan normal,tetap waspada komplikasi persalinan Ibu dan Bayi baru
lahir Hidup Sehat.
b.
Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 –
10 kuning
Kehamilan dengan faktor resiko,
baik dari ibu dan atau janin dapar menyebabkan komplikasi persalinan. Dampak
kematian / kesakitan / kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
c.
Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST)
skor ≥12 merah
Kehamilan dengan faktor resiko
ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau janinnya yang dapat menyebabkan
- lebih besar resiko/ bahaya
komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu
dan atau bayi
SKOR POEDJI ROCHJATI
I
|
II
|
III
|
IV
|
Kelompok
Faktor
Resiko
|
No
|
Masalah/Faktor Resiko
|
SKOR
|
TRIBULAN
|
Skor Awal Ibu
Hamil
|
2
|
I
|
II
|
III.1
|
III.2
|
|
1
|
Terlalu Muda Hamil I < 16 tahun
|
4
|
|
|
|
|
|
2
|
Terlalu Tua Hamil I >35 tahun
Terlalu Lambat Hamil I, kawin > 4 tahun
|
4
|
|
|
|
|
|
3
|
Terlalu lama hamil lagi (>10 tahun)
|
4
|
|
|
|
|
|
4
|
Terlalu cepat hamil lagi (< 2
tahun)
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
Terlalu banyak anak, 4 atau lebih
|
4
|
|
|
|
|
|
6
|
Terlalu tua umur > 35 tahun
|
4
|
|
|
|
|
|
7
|
Terlalu pendek < 145 cm
|
4
|
|
|
|
|
|
8
|
Pernah gagal hamil
|
4
|
|
|
|
|
|
9
|
Pernah melahirkan dengan
a.
Tarikan tang/vakum
b.
Uri dirogoh
c.
Diberi Infus/tranfusi
|
4
4
4
|
|
|
|
|
|
10
|
Pernah Sectio caesarea
|
4
|
|
|
|
|
|
11
|
Penyakit pada ibu hamil
a.
Kurang darah
b.
Malaria
c.
TBC paru
d.
Payah jantung
e.
Kencing manis
f.
PMS
|
4
4
4
|
|
|
|
|
|
12
|
Bengkak pada muka/tungkai dan tekanan
darah tinggi
|
4
|
|
|
|
|
|
13
|
Hamil kembar 2 atau lebih
|
4
|
|
|
|
|
|
14
|
Hamil kembar air (hydramnion)
|
4
|
|
|
|
|
|
15
|
Bayi mati dalam kandungan
|
4
|
|
|
|
|
|
16
|
Kehamilan lebih bulan
|
4
|
|
|
|
|
|
17
|
Letak sungsang
|
8
|
|
|
|
|
|
18
|
Letak lintang
|
8
|
|
|
|
|
|
19
|
Pendarahan dalam kehamilan ini
|
8
|
|
|
|
|
|
20
|
Preeklampsi berat/ kejang - kejang
|
8
|
|
|
|
|
(Buku KIA, 2009)
C.
KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL
I. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data
Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari
35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas
sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada
wanita usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk
memberikan konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu hamil juga
sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya. (Ari S, 2009;104)
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan
lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja (Ari S,2009;105)
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika diperlukan. (marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan :
Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila sewaktu – waktu ibu
dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil (Ari S,2009;104)
2.
Alasan datang
Untuk
mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan ulang ataupun ada keluhan.(Ari
S,2009;167)
3.
Keluhan utama
Mengetahui
keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat hamil adalah sering
buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM I,II,
dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM
II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II
dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4.
Riwayat Kesehatan
Selama
hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi medis
dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu.
Hipertensi
dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan selanjutnya
embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan
pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin. Komplikasi media
utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut
Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada kehamilan
antara lain:
-
Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr %
yaitu kematian janin dalam kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan
perdarahan postpartum.
-
TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC
berat akan menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat
terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
-
Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah
berat, kelahiran prematur/ lahir mati
-
Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi
persalinan premature, hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin
dalam kandungan.
-
HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan
melalui ASI dan ibu mudah terinfeksi.
(Salmah,2006;134))
5.
Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam
keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM, Asma akan
berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan. (Unpad,
1983;155)
6.
Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-
Kehamilan
Pengkajian
mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis, perdarahan
pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
-
Persalinan
Cara
kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan ditolong
oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara bedah sesar,
untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung
pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah
melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
-
Nifas
Adakah
panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan emosi ibu
harus diperhatikan
(Wheeler,2004; 37)
7.
Riwayat haid.
Anamnese
haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan, meliputi hal –
hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar 12 – 16
tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih),
siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari),
banyaknya darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran) (Wheeler,
2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose
tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak)(Ari
S, 2009;157)
8.
Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan
kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9.
Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya
kehamilan, ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali,
keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah
atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan
pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat. (marjati dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali,
keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
(Marjati dkk, 2010;126)
10. Riwayat KB.
Apakah
selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB jenis apa,
sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor
gagal KB atau tidak.,
11. Pola
kebiasaan sehari-hari.
a.
Pola Nutrisi.
Energi 2300
kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir membutuhkan 30 –
40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50 gram.
Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi,
satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu
dan buah. (Ari S,2009; 63)
b.
Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan
istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk menjaga kondisi kesehatan
ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c.
Pola eliminasi.
BAB pada TM
II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi usus bawah oleh
uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami
ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d.
Pola Aktifitas.
Ibu hamil
dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah dan berat
karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I
dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak
terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi
pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e.
Pola seksual
Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat
menyebabkan abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena
perut ibu yang mulai membesar.
Trimester III :
Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat menyebabkan ketuban pecah
dini dan persalinan prematur.(Bobak,2004;135)
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial,
persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga terhadap
kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari
S,1009;173)
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat pada
trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
tubuhnya. (Helen Varney,2006;37)
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U :
Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran :
Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
TD : tekanan darah pada orang
normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole
maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759).
Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan kehamilan. Tekanan
sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12
poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 –
90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC)
(Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti
ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas
napas maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500).
Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah
4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB :
< dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan panggul)
(manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status
gizi kurang.
2. Pemeriksaan
Fisik.
a. Inspeksi.
Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan
ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera
icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering
tanda dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher :
Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan iodium, sehingga
dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat
hiperpigmentasi pada areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah
striae gravidarum
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada
condiloma/tidak keputihan/tidak.
Ekstremitas :
Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi
hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak
memepengaruhi jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
b.
Palpasi.
Tujuan:
- untuk mengetahui umur kehamilan
-
Untuk mengetahui bagian bagian janin
-
Untuk mengetahui letak janin
-
Janin tunggal atau tidak
-
Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam
rongga panggul
-
Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
-
Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak
palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika
ada hal ini berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini
dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada
potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan
terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya
Kanker payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia
kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen : Leopold I : Untuk
menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
·
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa
diraba
·
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
·
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
·
20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
·
24 minggu TFU setinggi pusat
·
28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
·
32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
·
36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
·
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
Leopold II : Menentukan letak punngung anak
padaletak memanjang dan menentukan letak kepala pada ketak lintang
Leopold III :
Menentukan bagian terbawah
janin, dan apakah bagian terbawah sudah masuk PAP atau belum.
Leopold
IV : Seberapa
jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas :
Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai adanya hipertensi
hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c.
Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup
atau mati
Membantu
menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak tunggal/ kembar
yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu
dicurigai adanya asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur
dan reguler.
d.
Perkusi.
Reflek
patella :Reflek patella negatif
menandakan ibu vit B1
(Marjati dkk, 2010; 12-13)
3. Pemeriksaan
Penunjang.
a.
Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil
diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya, diperiksa darah
untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella
Tes Lab
|
Nilai Normal
|
Nilai Tidak Normal
|
Diagnosis Masalah Terkait
|
Hemoglobin
|
10,5-14,0
|
<10,5
|
Anemia
|
Protein Urin
|
Terlacak/negatif
Bening/negatif
|
|
Protein urine
|
Glukosa dalam urin
|
Warna hijau
|
Kuning, orange, coklat
|
Diabetes
|
VDRL/RPR
|
Negatif
|
Positif
|
Syphilis
|
Faktor rhesus
|
Rh +
|
Rh-
|
Rh sensitization
|
Golongan Darah
|
A B O AB
|
-
|
Ketidakcocokan ABO
|
HIV
|
-
|
+
|
AIDS
|
Rubella
|
Negatif
|
Positif
|
Anomali pada janin jika ibu terinfeksi
|
Feses untuk ova/telur cacing dan parasit
|
Negatif
|
Positif
|
Anemia akibat cacing
|
b. Pemeriksaan
Rontgen
Dilakukan
pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV rangka janin
belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi
·
Diperlukan tanda pasti hamil
·
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan
palpasi
·
Mencari sebab dari hidraamnion
·
Untuk menentukan kelainan anak
c.
Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
·
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
·
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
·
Mengetahui posisi plasenta
·
Mengetahui adanya IUFD
·
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati
dkk, 2010;95-97)
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah.
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup,
letkep, intrauterine, keadaa ibu dan
janin baik dengan kehamilan normal
Ds :
ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do :
kesadaran :
composmentis/letargis/koma
TD :
90/60-120/80 mmHg
Nadi :
60-96x/menit
RR :
12-20x/menit
Suhu :
36,5 – 37,5 C
TB :
...
BB hamil :
...
TP :
...
LILA : cm
Leopold I :
...
Leopold II :
...
Leopold III :
...
Leopold IV :
...
Masalah
- Keputihan
Ds: ibu
mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat banyak
Do: - Pada
pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
- Celana dalam
ibu basah karena keputihan tersebut
- Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu
mengatakan sulit BAB
Do: pada
palpasi teraba skibala
III. Intervensi
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup,
letkep, intrauterine, keadaa ibu dan
janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan :
- Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
- Keadaa nibu
dan janin baik
Do :
kesadaran : baik
TD :
90/60-120/80 mmHg
Nadi :
80-90x/menit
RR :
16-24x/menit
Suhu :
36,5 – 37,5 C
Lila :
...
TFU :
Sesuai usia kehamilan
DJJ :
120 – 160x/menit
Intevensi.
1.
Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R:
mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya dan janin
sehingga lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2.
Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada
trimester II
R : adanya
respon positif dari ibu terhadap
perubahan – perubahan yang terjadi dapat mengurangi kecemasan dan dapat
beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi.
3.
Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai
sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang sangat penting
bagi kesehatan ibu dan janin
4.
Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada
trimester II seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat dan nyeri abdomen yang
akut
R: dengan
mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari pertolongan segera jika
hal itu terjadi
5.
Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan
payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu menonjol
6.
Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai
upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan kehamilan
Masalah
1.
Keputihan
Tujuan : ibu
tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH : keputihan berkurang dan kembalinya rasa
nyaman
Intervensi:
1.Jelaskan pada ibu bahwa keputihan
adalah hal yang fisiologis dan sering terjadi pada ibu hamil
R:
penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan pada ibu
2.Anjurkan ibu untuk sering mansi,
minimal 2 x sehari
R: dengan
sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3.Anjurkan ibu untuk menggunakan
celana dalam dari bahan katun
R:
penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat sehingga daerah
genitalia tak lembab
4.Sarankan ibu untuk sering mengganti
celana dalam
R:
penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin terlalu lama,
sebagau tempat berkembangnya bakteri
2.
Konstipasi
Tujuan : Ibu
dapat mengatasi konstipasi
KH : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada
ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu mengalami konstipasi
R: penjelasan
yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat mengurangi
kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk
mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan
yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga mempermudah
penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air
hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang pengosongan
kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah timbulnya
reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)
IV.
Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.
V.
Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
DAFTAR PUSTAKA
Bobak,M.Irene.2004.
Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung:
VIA PKP
Manuaba, Ida
Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida
Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010.
Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Potter,
Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku
Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC
Sulistyawati,
Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa
Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika
Ummi
Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba Medika
Unpad
I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman
Varney,Helen.2007.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta:
EGC
|